
Wanita menghalangi sinar matahari dengan tangan
GUNAKAN SUNSCREEN SETIAP HARI! Kulit harus dilindungi dari sinar UV agar tetap sehat!
Teman-teman pasti pernah mendengar anjuran di atas. Memangnya, sunscreen sepenting apa sih? Kenapa semua penggunaan sunscreen itu penting banget ya? Bagaimana cara sunscreen melindungi kulit? Yuk, kita kupas tuntas!

Kenali musuhmu: radiasi UV
Sesuai namanya, sunscreen merupakan produk kosmetik yang berfungsi untuk melindungi kulit terhadap sinar matahari. Sebelum masuk ke pembahasan yang lebih dalam, kita harus mengenali dahulu penyusun sinar matahari: radiasi elektromagnetik.

Kita tidak akan membahas fisika dari radiasi elektromagnetik. Yang perlu kita ketahui, sinar matahari yang mencapai bumi terdiri dari radiasi elektromagnetik pada berbagai frekuensi:
- Sinar Inframerah (Infrared)
- Sinar Tampak (Visible)
- Sinar Ultraviolet (UV)
- Sinar X (X-ray)
- Sinar Gamma
Sinar UV adalah radiasi pengion
Sinar yang frekuensinya lebih tinggi daripada sinar tampak merupakan radiasi pengion. Contoh sinar frekuensi tinggi adalah sinar UV, sinar X, dan sinar gamma. Artinya, energi yang dibawa oleh sinar-sinar tersebut cukup tinggi untuk mengakibatkan pelepasan elektron (ionisasi) dari atom/molekul. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada DNA, jaringan, dan sel.
Khususnya sinar UV, tidak seluruhnya diabsorpsi dan dipantulkan oleh atmosfer. Ada tiga jenis sinar UV yang digolongkan berdasarkan panjang gelombang radiasi elektromagnetiknya:
- UVA (315-400 nm)
- UVB (280-315 nm)
- UVC (100-280 nm)
Makin pendek gelombangnya, makin tinggi frekuensinya, dan makin besar kemampuan pengionnya. Beruntung, atmosfer melindungi kita dari seluruh UVC yang terpancar dari matahari. Sekitar 90% UVB dari matahari terabsorpsi oleh atmosfer, sedangkan hampir seluruh UVA dari matahari mencapai permukaan bumi.
Bahaya sinar UV pada kulit
Kulit pada dasarnya merupakan organ yang berfungsi untuk melindungi kita dari faktor-faktor eksternal, termasuk sinar UV. Akibatnya, kulit memperoleh kerusakan terbesar seiring berjalannya waktu. Kerusakan yang paling kentara adalah timbulnya hiperpigmentasi dan keriput, bahkan kanker dalam kasus ekstrem.

Penetrasi sinar UV pada kulit bergantung pada panjang gelombangnya; makin panjang, makin dalam kemampuan penetrasinya ke kulit. Berdasarkan panjang gelombangnya, UVB bekerja pada epidermis dan UVA pada dermis. Maka secara umum, sinar UVB diasosiasikan dengan sunburn serta hiperpigmentasi, sedangkan sinar UVA diasosiasikan dengan hilangnya elastisitas pada lapisan dermis sehingga terbentuk kerutan. Namun jika membicarakan kanker, baik UVB maupun UVA memberikan risiko yang sama besarnya.

Kerusakan kulit akibat sinar UV tidak akan terlihat secara instan. Derajat keparahan kerusakan pada kulit bergantung pada durasi, intensitas, dan frekuensi paparan sinar UV. Kerusakan dapat terakumulasi dalam waktu yang lama sehingga imbasnya baru akan terlihat pada umur lanjut. Maka dari itu, sebaiknya kita melindungi kulit kita dari sinar UV sejak dini!
Sunscreen melindungi kulit dari paparan sinar UV
Di sinilah sunscreen memiliki peran penting. Sesuai namanya, sunscreen adalah produk kosmetik yang berfungsi untuk melindungi kulit dari sinar matahari (UV). Ada dua parameter populer yang digunakan untuk mengukur perlindungan yang ditawarkan sebuah sunscreen:
- SPF (Sun Protection Factor)
Parameter untuk mengukur perlindungan sunscreen terhadap UVB: Rasio banyaknya radiasi UV yang diperlukan untuk membakar kulit yang terlindungi dengan sunscreen terhadap kulit yang tidak terlindungi oleh sunscreen. - PA (Protection Grade of UVA)
Parameter untuk mengukur perlindungan sunscreen terhadap UVA: Sistem pemeringkatan hasil konversi dari PDD (Persistent Pigment Darkening), yakni dosis UVA yang diperlukan untuk menimbulkan penggelapan kulit pada kulit yang terlindungi dibanding kulit yang tidak terlindungi.
Secara populer, ada dua golongan sunscreen yang dikenali oleh masyarakat, yaitu chemical dan physical sunscreen:
- Chemical sunscreen
Contoh: avobenzone, octocrylene, octinoxate, oxybenzene, ethylhexyl methoxycinnamate, butyl methoxydibenzoylmethane, dan octylmethoxycinnamate - Physical sunscreen
Contoh: zinc oxide dan titanium dioxide
Bagaimana chemical dan physical sunscreen bekerja? Molekul chemical sunscreen utamanya melindungi kulit dari sinar UV dengan menyerap energi UV dan mengonversi energi tersebut menjadi energi panas yang tidak berbahaya untuk kulit. Sementara, molekul physical sunscreen memantulkan sinar UV sehingga sinar tidak masuk ke dalam kulit.
Sunscreen baru dapat bekerja dengan optimal jika molekul-molekul protektifnya terdistribusi merata dan rapat di atas kulit. Maka dari itu, penting untuk menggunakan sunscreen dalam jumlah yang cukup. Pedoman umumnya adalah untuk mengaplikasikan sunscreen sebanyak 2 panjang jari (jari tengah dan jari telunjuk) untuk 1 wajah.
Lebih penting lagi, gunakan sunscreen setiap hari! Bahkan hanya dengan SPF 15, kita dapat memperoleh proteksi sebesar 93% dari sinar UV. Artinya, hanya 7% sinar UV yang akan mempenetrasi kulit ketika SPF 15 digunakan. Bandingkan itu dengan penetrasi 100% sinar UV saat kita tidak menggunakan sunscreen sama sekali.
Kenali hal-hal berikut saat hendak memilih sunscreen!
Sekarang kita telah mengetahui bagaimana cara sunscreen melindungi kulit dan bahwa sunscreen sangat penting untuk digunakan. Pertanyaan berikutnya adalah, “Bagaimana kita bisa mengenali produk sunscreen yang baik?”.
- Pastikan produk sunscreen telah terdaftar di badan pengawasan yang sah (BPOM untuk Indonesia).
- Pastikan produk mencantumkan nilai SPF dan PA pada label produknya.
- Periksa dan kenali agen-agen sunscreen pada daftar komposisi.
Jika teman-teman sudah memiliki produk sunscreen yang baik, jangan pernah lupa untuk gunakan sunscreen setiap hari untuk menjaga penampilan dan kesehatan kulit!