Di artikel sebelumnya, gue sudah membahas tentang 3 cara kerja vitamin C buat kulit. Setelah tahu betapa bermanfaatnya vitamin C untuk kulit, bagaimana ya caranya supaya kulit bisa memperoleh manfaat vitamin C semaksimal mungkin? Apakah harus minum jus jeruk banyak-banyak nih? Ataukah harus pakai krim vitamin C tebel-tebel? Nah, daripada bingung, yuk simak 5 tips berikut ini!
1. Penuhi level kebutuhan harian vitamin C
Tingkat kebutuhan vitamin C harian setiap orang itu berbeda-beda. Berdasarkan artikel dari Harvard School of Public Health berikut ini, kebutuhan harian vitamin C bagi pria dan wanita adalah sebagai berikut:
- Pria berusia 19 tahun ke atas butuh minimal 90 mg per hari
- Wanita berusia 19 tahun ke atas butuh minimal 75 mg per hari
- Ibu hamil butuh minimal 85 mg per hari
- Ibu menyusui butuh minimal 120 mg per hari
- Perokok butuh tambahan suplai minimal 35 mg per hari di atas kebutuhan normalnya, karena merokok membuat vitamin C terpakai lebih cepat
Memenuhi level kebutuhan harian vitamin C itu SANGAT PENTING! Kenapa? Karena level tersebut sebetulnya mencakup jumlah yang dibutuhkan oleh kulit. Vitamin C bisa didapat dari konsumsi buah, sayuran, dan jika diperlukan, bisa dari suplemen. Tentunya tidak perlu sampai 1000 mg per hari, tapi sesuaikan dengan kebutuhan harianmu ya!
2. Suntik vitamin C di beauty clinic
Rute pemberian dimana suatu zat disuntikkan langsung ke pembuluh darah disebut dengan rute intravena. Pemberian vitamin C secara intravena, contohnya infus atau injeksi, membuat senyawa tersebut 100% readily available dalam peredaran darah. Lewat pembuluh darah, vitamin C dapat segera diantarkan ke dermis sehingga langsung memberikan efek bagi kulit. Dengan rute intravena, vitamin C bisa mencapai dermis lebih cepat dan dalam jumlah yang lebih banyak, jika dibandingkan dengan rute topikal (pemberian suatu zat dengan cara dioleskan ke kulit), seperti krim dan serum.
Kalau secara topikal, vitamin C mesti menghadapi skin barrier yang cukup tough terlebih dahulu. Zat apapun yang mau melewati kulit harus berusaha menembus stratum corneum, struktur kulit terluar yang menjadi pelindung lapisan-lapisan kulit di bawahnya. Padahal kalau suatu zat / nutrisi ingin memberikan hasil yang nyata ke kulit, maka zat / nutrisi tersebut harus diantarkan ke lapisan dermis dan epidermis.
Jadi memang, rute intravena merupakan rute pemberian vitamin C yang cepat dan efektif. Tapi disini ada keterbatasan, yaitu butuh tenaga medis profesional untuk memberikan dan mengawasi penyuntikan tersebut. Maka, untuk infus atau injeksi vitamin C harus dilakukan di klinik yang terpercaya ya!
3. Gunakan beauty devices saat memakai skincare yang mengandung vitamin C
Rute topikal tentunya masih menjadi favorit banyak orang. Pemakaian krim atau serum vitamin C merupakan hal yang bisa dilakukan sendiri di rumah, bebas jarum, dan juga painless. Nah, jika ingin memaksimalkan penyerapan krim atau serum vitamin C, teman-teman bisa coba gunakan beauty devices saat mengaplikasikan skincare kalian.
Beauty device yang bisa digunakan untuk at-home treatment misalnya ultrasonic shovel, electroporation device, galvanic spa device, dan nanoneedle pen. Device-device tersebut memanfaatkan energi tambahan, contohnya dari getaran atau arus listrik, untuk membantu “memaksa” vitamin C masuk ke dalam kulit.
4. Gunakan skincare yang mengandung bentuk vitamin C yang tepat
Formulasi skincare juga sangat menentukan seberapa banyak vitamin C yang dapat menyerap ke dalam kulit, dan seberapa efektif vitamin C tersebut nantinya. Ada banyak banget krim atau serum vitamin C in the market. Bagaimana cara kita memilihnya?
Bentuk vitamin C apapun yang masuk ke kulit harus bisa dikonversikan ke bentuk original vitamin C, yaitu ascorbic acid, jika ingin memberikan manfaat ke kulit. Karena ascorbic acid inilah yang bisa diolah lebih lanjut oleh tubuh. Maka saran gue, jika memungkinkan nih, pakailah skincare yang mengandung ascorbic acid.
Eits tapi… Ada tapinya nih! Karena ascorbic acid mudah terdegradasi dalam air, maka sebisa mungkin cari krim ascorbic acid yang formulasinya bebas air, misal anhydrous vitamin C cream, water-free suspension, atau water-free serum. Formulasi yang bebas air juga membantu ascorbic acid menjadi lebih lipofilik, alias suka lemak / suka lipid. Nah barrier kulit kita ini kan terdiri dari banyak lipid, maka senyawa atau zat yang bersifat lipofilik cenderung lebih mudah berpenetrasi ke dalam kulit.
5. Kombinasikan dengan vitamin E
Saat penggunaan krim vitamin C, teman-teman bisa menggabungkannya dengan krim yang mengandung vitamin E, alias tocopherol. Baik vitamin C maupun vitamin E, keduanya adalah antioksidan yang bagus dan dapat bersinergi untuk meningkatkan perlindungan kulit terhadap radiasi sinar UV. Bahkan, studi mengatakan bahwa kombinasi vitamin C dan E memberikan efek antioksidan yang lebih baik ketimbang hanya vitamin C saja.
Oke teman-teman, itu tadi 5 tips supaya kulit bisa mendapatkan manfaat vitamin C secara maksimal. Nah, spesifik terkait dengan formulasi skincare vitamin C yang bagus, gue punya artikel lain yang khusus membahas lebih jauh tentang ini. So, don’t forget to check it out! Semoga artikel kali ini bermanfaat dan kalau mau diskusi, bisa langsung comment ya!