September 15, 2024
Photo by Sora Shimazaki: https://www.pexels.com/photo/crop-ethnic-woman-cleaning-face-with-cotton-pad-5938272/

Illustration of Skin Care. Sumber: Sora Shimazaki on pexels.com

Hydration and moisturization are the keys!

Nasehat itu terus menerus digaungkan di seluruh sudut komunitas skincare. Terutama ketika kita dianjurkan untuk back to basic, kelembaban kulit selalu ditekankan sebagai kunci dari kesehatan kulit. Kenapa ya?

Sekitar 60% tubuh manusia adalah air

Hampir seluruh fungsi fisiologis tubuh memerlukan air untuk dapat berjalan dengan baik. Kulit bukanlah pengecualian untuk hal ini. Bayangkan saja jika tubuh kita tidak memiliki air, kita sekarang akan terlihat seperti mumi. Daripada glowing bagaikan nastar, kulit kita akan terlihat kering seperti dendeng.

Glowing seperti nastar VS Kering seperti dendeng. Sumber: Nastar oleh Mustofa Cahya Romadhon, Dendeng oleh Tyas Yodha

Jika dianalogikan sebagai air dalam kemasan, kulit kita berfungsi seperti dinding botol yang menghalangi penguapan air dari dalam tubuh. Dengan demikian, kandungan air dalam tubuh dapat dipertahankan dan fungsi fisiologis dapat berjalan dengan baik.

Transepidermal water loss (TEWL)

Meskipun kulit berfungsi sebagai barrier untuk menghalangi penguapan air, tetap ada sedikit penguapan air dari jaringan di bawah kulit dan dari kelenjar keringat. Kondisi ini disebut dengan transepidermal water loss (TEWL). Air utamanya menguap dari kulit melalui celah-celah antarsel. Maka dari itu, kulit memiliki jaringan lipid rapat dan senyawa-senyawa pengikat air untuk menghalangi penguapan tersebut. TEWL yang tinggi mengindikasikan adanya gangguan pada fungsi barrier kulit.

Transepidermal water loss (TEWL): Air utamanya menguap dari kulit melalui celah-celah antarsel. Photo copyright of Calista for Miareveals

Kehilangan air melalui kulit tidak selalu berarti buruk. Penguapan air melalui keringat diperlukan untuk meregulasi suhu tubuh. Selain itu, kulit dilembabkan oleh air yang dalam perjalanan keluar dari kulit. Kelembaban ini penting untuk menjaga fleksibilitas dan fungsi jaringan yang baik pada kulit.

Ketegaran kulit dipengaruhi oleh kelembaban

Ingat bahwa struktur skin barrier serupa dengan tembok yang dibangun dari batu bata (korneosit) dan diikat oleh semen (lipid). Korneosit memperoleh ketegaran strukturnya dari keratin yang memenuhi sel serta struktur cornified envelope yang melingkupi sel. Secara alami, terdapat dua tipe cornified envelope di antara korneosit, yakni tipe yang rapuh (fragile) dan yang kuat (resilient). Jika kulit tidak cukup lembab, proses maturasi cornified envelope dari tipe fragile ke resilient akan terganggu sehingga fungsi barrier kulit pun terganggu.

Deskuamasi bergantung pada kelembaban kulit

Sel-sel kulit secara terus menerus mengalami pembaharuan (cell turnover) dalam proses keratinisasi, mulai dari stratum basale hingga stratum corneum. Ketika sel mencapai lapisan terluar stratum corneum sebagai korneosit, akan ada waktu ketika sel terlepas dari stratum corneum sehingga tempatnya tergantikan sel di bawahnya. Proses lepasnya korneosit dari kulit disebut sebagai deskuamasi. Dalam keadaan normal, korneosit terlepas dari permukaan kulit secara individu sehingga tidak dapat terlihat dengan mata telanjang.

Berbagai penelitian (Rawlings dkk, 1995; Sato dkk, 1998) menunjukkan bahwa proses deskuamasi terganggu dalam tingkat kelembaban rendah sehingga korneosit menumpuk di permukaan kulit. Korneosit akan lepas dari permukaan kulit dalam keadaan masih melekat satu dengan yang lainnya sehingga kulit tampak mengelupas dan bersisik.

Kulit yang lembab mampu menyembuhkan luka lebih cepat

Penelitian pada tahun 1960-an menunjukkan bahwa luka yang terpapar dengan udara dan dibiarkan kering cenderung sembuh lebih lambat daripada luka yang dijaga dalam kondisi lembab. Komponen-komponen yang diperlukan untuk menyembuhkan luka dapat berinteraksi dengan lebih efektif pada kondisi lembab dibanding kering. Dengan demikian, rasa nyeri dan penampilan bekas luka dapat diminimalisir.

Respon inflamasi meningkat pada kulit kering

Inflamasi adalah respon sistem imun, yakni datangnya sel-sel imun ke lokasi jaringan yang terluka atau terinfeksi. Tanda khas dari inflamasi adalah kemerahan, pembengkakan, rasa nyeri, panas, dan hilangnya fungsi jaringan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kulit yang kekurangan kandungan air mengalami peningkatan respon inflamasi akibat peningkatan produksi sitokin (protein yang berperan penting dalam respon sistem imun).

Semua jenis kulit perlu kelembaban!

Sekarang teman-teman tahu bahwa kelembaban adalah faktor esensial dalam kesehatan kulit. Semua jenis kulit—baik kering, berminyak, dan kombinasi—memerlukan kelembaban untuk dapat menjalankan fungsi fisiologisnya. Jadi, mau apapun jenis kulitmu, jangan lupa untuk pakai moisturizer ya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *