April 19, 2024
Seorang pria sedang menggunakan masker untuk memudarkan PIH. Sumber: pexels.com.

Seorang pria sedang menggunakan masker untuk memudarkan PIH. Sumber: pexels.com.

Produk skincare yang ada sekarang ini makin edukatif ke target konsumennya. Berbagai serum, krim, gel pencerah wajah sering banget memberikan klaim “mengurangi / menyamarkan PIH”. Nah, apa sih PIH itu? Simak artikel berikut! Gue akan jelaskan tentang pengertian PIH dan perawatan yang cocok untuk mengatasinya.

Pengertian PIH

PIH adalah kondisi hiperpigmentasi, yaitu munculnya pigmen warna kulit secara berlebihan, setelah terjadinya inflamasi atau radang pada kulit. 

Hiperpigmentasi terjadi karena adanya produksi melanin berlebih di suatu bagian kulit atau persebaran pigmen warna kulit yang tidak merata. Mengapa bisa terjadi produksi melanin secara berlebihan ya? Hal tersebut adalah salah satu respon kulit terhadap adanya inflamasi. 

Di kulit kita terdapat berbagai macam sel. Setiap sel punya caranya sendiri dalam merespon inflamasi, yang tujuannya satu, melindungi sel kulit dari kerusakan lebih jauh. Salah satu sel yang ada di kulit adalah melanosit. Ketika terjadi inflamasi, sel melanosit merespon dengan cara meningkatkan produksi melanin, pigmen warna pada kulit yang berfungsi untuk memproteksi kulit dari bahaya radiasi sinar UV. Ketika produksi melanin itu berlebihan, maka terjadilah yang disebut PIH. 

Sel malanosit memproduksi melanin berlebih karena menganggap bahwa daerah kulit yang terkena inflamasi butuh perlindungan ekstra terhadap bahaya utama dari lingkungan, yaitu radiasi sinar UV.

Sel melanosit di dalam lapisan kulit. Sumber: nci-media.cancer.gov.
Sel melanosit di dalam lapisan kulit. Sumber: nci-media.cancer.gov.

Inflamasi yang dapat menimbulkan PIH itu ga cuma akibat jerawat. Contoh penyebab inflamasi lainnya adalah reaksi alergi pada kulit, psoriasis (kelainan sistem imun sehingga kulit menjadi sensitif terhadap suatu hal, dan menjadi menebal, bersisik, gatal, mudah mengelupas), gigitan serangga, long-term exposure terhadap sinar matahari tanpa pakai sunblock/sunscreen, dan efek samping dari suatu prosedur kecantikan.

Seperti apakah PIH itu?

Jika teman-teman lihat di gambar struktur kulit di atas, terdapat 2 lapisan kulit. Ada lapisan epidermis dan dermis. Hiperpigmentasi yang terjadi di lapisan epidermis akan memunculkan bercak berwarna coklat, bisa coklat muda (tan), coklat (brown), coklat tua (dark brown). Di kulit yang secara genetik memang lebih gelap, hiperpigmentasi-nya juga lebih intens warnanya. Contohnya adalah sebagai berikut.

Contoh kasus PIH pada lapisan epidermis kulit wajah. Sumber: J Clin Aesthetic Dermatol. 2010;3(7):20–31.
Contoh kasus PIH pada lapisan epidermis kulit wajah. Sumber: J Clin Aesthetic Dermatol. 2010;3(7):20–31.

Nah kalau hiperpigmentasi-nya terjadi di lapisan dermis, maka pada kulit akan tampak warna biru keabu-abuan atau biru abu-abu gelap, seperti pada gambar di bawah ini.

Contoh kasus PIH pada lapisan dermis kulit wajah. 
Sumber: J Clin Aesthetic Dermatol. 2010;3(7):20–31.
Contoh kasus PIH pada lapisan dermis kulit wajah.
Sumber: J Clin Aesthetic Dermatol. 2010;3(7):20–31.

Perawatan untuk menghilangkan PIH

Karena terjadi hiperpigmentasi, maka produk yang bisa dioleskan ke kulit (topikal) adalah yang mengandung bahan-bahan depigmenting, alias mencerahkan. Pencerah kulit yang bagus untuk PIH diantaranya adalah:

  • Glycolic acid
  • Vitamin C
  • Azelaic acid
  • Kojic acid
  • Ekstrak licorice
  • Retinoid.

Bahan pencerah kulit ini bekerja dengan cara menghambat produksi melanin sehingga hiperpigmentasi lama-kelamaan memudar. Beberapa bahan pencerah juga ada yang dapat mendorong terjadinya deskuamasi atau pengelupasan kulit, contohnya glycolic acid dan retinoid (kelompok obat derivat / turunan vitamin A). Untuk retinoid, tidak boleh dipakai oleh bumil dan wanita yang sedang merencanakan kehamilan karena ada resiko teratogenik (menimbulkan cacat pada janin).

Kemudian ada juga agen pencerah yang kontroversial, yaitu hidrokuinon. Ini jangan sembarangan langsung beli ya. Hidrokuinon termasuk golongan obat keras yang penggunaannya harus dibawah pengawasan dokter dan tidak dianjurkan untuk bumil atau wanita yang berencana hamil. Penggunaan hidrokuinon secara topikal dapat terabsorpsi sistemik sebanyak 35-45% , sehingga dikhawatirkan mengganggu perkembangan janin.

Selain skincare, teman-teman juga bisa combine dengan tindakan perawatan di klinik kecantikan, misalnya laser dan chemical peeling. Biasanya, tidak bisa dalam sekali treatment laser atau peeling, langsung hilang PIH-nya. Konsultasikan dengan dokter kulitmu mengenai pilihan dan frekuensi treatment yang kamu butuhkan untuk memudarkan hiperpigmentasi tersebut, ya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *