
Seorang wanita sedang disuntik botox di dahi. Sumber: pexels.com.
Sebelum teman-teman memutuskan untuk melakukan treatment kecantikan apapun, tentunya teman-teman perlu mencari informasi terlebih dahulu mengenai treatment tersebut. Apalagi kalau treatment-nya berkaitan dengan menyuntikkan sesuatu ke wajah, contohnya botox. Berikut ini gue bagikan 9 hal yang wajib kamu ketahui sebelum botox! Psst, berdasarkan pengalaman gue, nomor 9 paling penting!

1. Botox bukan hanya untuk orang tua saja
Begitu mendengar kata “botox”, apakah teman-teman membayangkan bahwa treatment tersebut hanya untuk orang-orang tua saja? Jika iya, berarti sama dong kayak gue dulu. Nyatanya, botox bukan hanya untuk orang tua saja! Ga mesti usia 40 atau 50 tahun ke atas, baru boleh mulai botox. Gue yang berusia awal 30-an juga sudah boleh kok melakukan treatment ini.
Bahkan jika kamu beresiko lebih tinggi untuk memiliki kerutan, contohnya karena punya expressive facial lines, ada yang namanya preventative botox. Preventative botox dapat diberikan untuk mereka yang di bawah 30 tahun (misal usia 25 tahun), supaya kerutan ga cepat muncul. Tentunya dosis akan disesuaikan oleh dokter sesuai kebutuhan.
2. Pilih beauty clinic yang terpercaya dan konsultasikan dahulu dengan dokter kulit sebelum botox
Lagi-lagi, gue ingatkan bahwa botox adalah prosedur medis. Ada zat yang disuntikkan ke dalam tubuh! Maka, lakukanlah botox di klinik kecantikan yang terpercaya. Dan sebelum botox, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter kulit di klinik tersebut. Selain kondisi kerutan di wajah, dokter perlu mengetahui juga riwayat medis seseorang sebelum menentukan apakah botox merupakan treatment yang tepat untuk kamu dan berapa dosis yang dibutuhkan.
Beberapa hal yang mungkin ditanyakan oleh dokter adalah, obat apa yang kamu sedang / pernah kamu konsumsi, adakah riwayat keluarga yang alergi dengan botox, apakah kamu sedang hamil / menyusui, dan ga kalah pentingnya, apakah ekspektasimu terhadap treatment botox.
Selain itu, di saat konsultasi, kamu juga bisa menanyakan berbagai hal seputar botox supaya dapat informasi yang sejelas-jelasnya (well-informed)! Misalkan, cara kerja botox, efek samping atau resiko komplikasi botox, pengalaman dokternya dalam menangani komplikasi botox (jika pernah), dan lain-lain.

3. Pastikan produk botox yang digunakan di klinik sudah mendapatkan izin edar BPOM
Mengingat betapa populernya botox untuk kecantikan, perusahaan farmasi berlomba-lomba membuat produk botox. Dalam memproduksi botox, tiap perusahaan farmasi tersebut tentunya mengikuti standar Good Manufacturing Practice atau GMP. Namun sebagai konsumen, kita tidak bisa hanya berpegang pada hal itu saja. Tetap ya, teman-teman harus menanyakan ke dokter atau petugas di klinik, terkait merk botox yang digunakan.
Pastikan klinik tersebut menggunakan merk botox yang sudah terdaftar dan mendapatkan izin edar dari BPOM! Hal ini untuk menjamin keamanan (safety), kualitas (quality), dan manfaat / efikasi (efficacy) produk botox tersebut sesuai dengan standar keamanan obat dan kosmetik yang berlaku di Indonesia.
Jika tidak ada izin edarnya, berarti tidak ada jaminan dari pemerintah (dalam hal ini oleh BPOM) bahwa memang produk tersebut aman untuk digunakan masyarakat Indonesia. Teman-teman bisa simak artikel berikut, “Mengenal botox, perawatan kecantikan andalan para seleb!” untuk tahu lebih lanjut mengenai produk botox yang sudah di-approve di Indonesia itu apa saja.
4. Butuh waktu agar hasil botox dapat terlihat
Konsultasi ke dokter di klinik terpercaya, checked! Produk botox sudah mendapatkan izin edar BPOM, checked! Berikutnya apalagi nih yang mesti temn-teman ketahui? Oke, sekarang gue mulai bahas terkait pasca botox.
Setelah disuntik botok, hasilnya tidak akan langsung terlihat. Seperti obat pada umumnya, butuh waktu agar botox bisa memberikan efek. Nah, hasil terbaik akan muncul sekitar 30 hari setelah treatment botox. Kerutan wajah akan hilang atau sangat samar, dan juga karena kulit yang lebih kencang, wajah terlihat lebih glowing!
5. Khusus setelah botox dahi, jaga wajah tetap mengarah ke depan selama beberapa jam
Jika teman-teman melakukan botox di dahi / kening, maka setelah treatment tidak boleh menunduk ataupun mendongak selama minimal 4 jam. Pengalaman waktu gue botox dahi, dokter sudah mewanti-wanti agar setelah botox, pastikan kepala mengarah ke depan selama 4 jam tersebut.

Jadi, hindari menunduk untuk main HP, mengambil sesuatu di lantai, mengobrol dengan orang yang posisi wajahnya lebih rendah atau lebih tinggi daripada kita, dan lain-lain. Hal tersebut agar cairan botox yang telah disuntikkan di titik tertentu pada otot dahi, itu tetap (firm) pada lokasi tersebut. Kenapa 4 jam? Karena butuh waktu sekitar 4 jam bagi cairan botox untuk memulai kerjanya di titik penyuntikan.
6. Tidak melakukan olahraga berat pasca botox, selama rentang waktu tertentu
Teman-teman disarankan untuk tidak melakukan olahraga berat dalam kurun waktu 24 jam pasca botox. Olahraga berat (strenuous exercise) dapat meningkatkan aliran darah ke wajah dan menyebabkan botox untuk menyebar ke daerah sekitar titik penyuntikan. Tentunya hal ini dapat membuat hasil botox jadi tidak merata, bahkan tidak sesuai target yang diharapkan.
Jika kamu penggemar olahraga, konsultasikan juga terlebih dahulu ya ke dokter kamu sebelum botox. Teman-teman bisa menanyakan, kira-kira penyesuaian frekuensi/tingkat exercise seperti apakah yang harus dilakukan pasca botox.
7. Hasil botox TIDAK permanen
Botox doesn’t last forever! Bahkan ga sampai 1 tahun, lho! Umumnya, botox bertahan hanya 3-4 bulan saja. Ada berbagai faktor yang mempengaruhi berapa lamanya efek botox bisa bertahan. Semakin ekspresif facial lines seseorang, atau jika orang tersebut mengalami stres, sakit berat, melakukan olahraga yang terlalu intens, pengaruh faktor usia, hal-hal tersebut dapat mempersingkat ketahanan efek botox.
8. Botox dapat diulang secara berkala
Walaupun hasilnya tidak permanen, berita baiknya nih botox dapat diulang! Biasanya sih orang yang sudah pernah botox, akan botox lagi setelah efek yang sebelumnya habis. Dan itu karena orang tersebut suka dengan hasil botox, bukan adanya efek ketergantungan obat. Rasanya kalau ga botox, kerutan kok kayak dimana-mana begitu, kurang sreg aja!
Botox dapat diulang minimal 3 bulan sekali. Namun, tetap konsultasikan dulu ya ke dokter tiap sebelum mengulang prosedur botox. Karena bisa saja selama 3 bulan sejak botox sebelumnya, ada perubahan kondisi kesehatan atau tingkat kerutan pada wajah, yang berpengaruh terhadap keputusan dokter mengenai treatment botox berikutnya. Seperti, boleh tidaknya botox lagi, adanya adjustment dosis botox atau tidak, dan sebagainya.
9. Siapkan dana yang cukup untuk botox
Menurut gue ini yang paling penting, pastikan teman-teman memiliki dana yang cukup untuk treatment botox di klinik yang terpercaya! Produk botox-nya saja sudah mahal, ditambah lagi jasa tenaga medis profesional yang bertugas menyuntikkannya. Tentunya ga mau dong, botox di klinik abal-abal karena tergiur harga yang murah.
Teman-teman pasti ingin hasil botox berupa wajah yang bebas kerutan, kencang, simetris, dan lebih V-shape. Nah, prosedur botox bisa memakan biaya sekitar IDR 4.000.000–6.000.000 per 50 unit, dan tergantung seberapa banyak kerutan, dalam sekali treatment bisa lebih dari 50 unit. Jika kamu suka banget dengan hasil botox, maka siapkan dana untuk 3-4 bulan berikutnya melakukan botox lagi ya!

Demikian tadi 9 hal yang wajib kamu ketahui sebelum botox. Buat yang penasaran sama hasil botox, klik review gue untuk lihat foto before-after nya!
Kalau menurut pengalaman teman-teman, ada lagi ga nih hal lain yang harus dipertimbangkan sebelum botox? Share di comment ya!